CONTOH-CONTOH INTEGRASI
IMTAQ
DI DALAM MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
Oleh : Mualim, SHI.
A.
Pendahuluan.
Tujuan pendidikan Indonesia
diantaranya adalah membentuk insan yang beriman dan bertakwa serta berakhlak
mulia. Sehingga materi tentang iman dan takwa harus mendapatkan porsi yang
cukup dalam proses kegiatan belajar peserta didik. Seluruh cabang keilmuwan
diharapkan muara akhirnya membentuk kesadaran beriman dan bertakwa yang
aplikatif, maksudnya iman dan takwa yang terrealisasi di dalam setiap gerak dan
laku di saat apapun dan dalam kondisi bagaimanapun.
Harapan ini bertujuan
mengarahkan peserta didik menjadi ilmuan, tekhnokrat, dan atau birokrat yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Kenyataan yang terjadi dan terlihat di
masa sekarang ini, hasil proses pendidikan Indonesia belum mampu menjadikan
peserta didik beriman dan bertakwa yang aplikatif sebagaimana yang diharapkan.
Sehingga masih banyak pejabat yang menipu uang rakyat, masih banyak para
tekhnokrat yang mengurangi volume bahan/kwalitas bangunan demi keuntungan
kantong pribadi.
Pendidikan Agama yang diharapkan
menjadi mata pelajaran yang akan menghantarkan peserta didik beriman dan
bertakwa ternyata tidak cukup, mengingat alokasi waktu yang begitu minim dan
keterbatasan materi. Untuk itu, materi imtak ini harus terintegrasi kedalam
setiap mata pelajaran. Supaya tidak ada dikotomi lagi yang menyatakan bahwa
tanggung jawab imtak ada pada pelajaran PAI dan yang lain tidak. Jika dikotomi
ini tetap dipertahankan, maka yang akan terjadi pemahaman parsial tentang iman.
Jika di dalam masjid iman atau di majelis-majelis ibadah iman digunakan, akan
tetapi jika berada di kantor atau di tempat lain iman ditinggalkan.
Khusus di dalam mata pelajaran
Matematika, banyak materi yang bisa diintegrasikan dengan materi imtak dan
akhlak mulia. Hal ini tergantung dari kreatifitas dan kecermatan guru mata
pelajaran dalam memilih dan menentukan materi dan integrasinya.
B.
Contoh-Contoh Integrasi Imtaq Di
Dalam Mata Pelajarah Matematika.
Tidak semua materi mata
pelajaran Matemtika bisa diintegrasikan ke dalam imtak, dan integrasi imtak ini
tidak harus dan hanya dimasuk kan ke dalam materi. Akan tetapi bisa dilakukan
di luar materi. Berikut ini adalah contoh-contoh yang bisa diterapkan di dalam proses
kegiatan belajar mengajar:
a.
Contoh Integrasi Imtak di luar
materi.
1.
Mengucapkan salam ketika masuk kelas dan mengawali
materi dengan melafadzkan basmalah.
2.
Memberi refleksi pada saat akhir materi yang
bernuansa imtak.
3.
memberi game yang mengarahkan siswa pada kebesaran
Allah swt., atau yang mengarahkan pada sifat-sifat mulia, contohnya kejujuran,
semangat belajar, dll.
4.
Mengakhiri materi dengan melafadzkan hamdalahdan
mengucapkan salam.
b.
Contoh Integrasi Imtak di dalam
materi.
1.
Materi kepangkatan/kelipatan. Kita sebutkan bahwa
Allah swt. akan melipat gandakan amalan infaq atau shadaqah seseorang dengan
kelipatan dua, sepuluh, tujuh ratus atau bahkan tak terhingga. Kemudian kita
bacakan ayat yang berkaitan dengan hal tersebut :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (البقرة
- ٢٦١).
Artinya : “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah : 261).
2. Materi peluang. Interval peluang itu
antara 0 - 1 (Sukses atau gagal), tergantung dari kemampuan dan usaha. Kita
bisa kaitkan materi ini dengan peluang manusia di akhirat. Peluang manusia di akhirat
intervalnya antara Neraka atau Surga, tergantung pada tingkat ketaatan dalam
ibadah (amal) di dunia. Jika ingin peluang sukses besar (mendapat surga) maka
usaha ibadah (amal) juga harus banyak.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
(الزلزلة -٧,٨)
Artinya
: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”. (QS. Al-Zalzalah :
7-8).
3.
Materi
perpindahan suku bilangan.
x - 2y + 5 = 5x. Positif x, jika pindah menyebrang = maka
akan menjadi negatif x. Dan juga bilangan yang lain, akan berlaku hukum yang
sama.
Materi ini bisa kita integrasikan ke dalam imtaq tentang
pemenuhan nafsu dan keinginan. Misalnya seseorang selama di dunia memuaskan
keinginannya untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya dengan tidak lagi
memperhatikan halal dan haram (= positif harta), maka setelah menyebrang alam
(di akhirat) akan negatif dengan harta. Tidak mendapatkan apa-apa, bahkan
mendapatkan siksa. Sebaliknya jika di dunia dia negatif dengan harta karena
banyak di infakkan atau di shodaqohkan, mencari hartanya juga dengan cara yang
halal, setelah pindah alam di akhirat nanti dia akan positif dengan harta
artinya mendapat kekayaan yang berlimpah dari Allah swt. di surga.
4.
dll.
C.
Penutup.
Tulisan ini hanya sebagai
setimulan bagi guru pengampu mata pelajaran Matematika. Masih banyak yang bisa
diekplorasi dan ditemukan materi-materi yang berintegrasi imtak. Kreatifitas
bapak/ibu guru akan bernilai ibadah di sisi Allah swt. dan bahkan bisa
menjadikan sumber pahala yang mengalir tiada henti, sebagaimana sabda
rasulullah saw.: ”Apabila anak adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga
perkara: 1. Anak shaleh yang mendo’akan kedua orang tuanya. 2. Shadaqah jariah.
3. Ilmu yang bermanfaat”.
Demikianlah tulisan singkat ini disampaikan. Mudah-mudahan dapat
memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional menjadikan
peserta didik beriman dan bertakwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar